Harga Daihatsu Baru Surabaya Jatim 2020

MELAYANI PEMBELIAN LUAR PULAU DAN DINAS PEMERINTAH JAWA TIMUR ( PLAT MERAH )

HARGA DAIHATSU BARU SURABAYA 2020 | PROMO DAIHATSU | KREDIT DAIHATSU | DEALER DAIHATSU SURABAYA | MOBIL DAIHATSU SURABAYA | DEALER RESMI DAIHATSU SURABAYA JAWA TIMUR. Cash - Kredit, Tukar Tambah. Harga Daihatsu Sigra Surabaya, Xenia, Terios, Luxio, Harga Sirion, Grandmax Minibus, Pick Up Surabaya. Gambar, Spesifikasi, Brosur, Promo. Proses Mudah dan Cepat. Bisa Luar Kota. Hub : INDRA Daihatsu. 081 232 888 61 / 0851 009 70991 Telp/WA. Dealer Resmi DAIHATSU PT. KHARISMA SEJAHTERA Jl. Diponegoro No. 170 Surabaya

Harga Daihatsu baru Surabaya Xenia - Terios - Gran max - Luxio - Sirion - Ayla - Jawa Timur

" Selamat Datang para Calon Pelanggan Daihatsu. Semoga Web ini bisa membantu anda dalam melakukan pembelian Mobil Idaman. Terima Kasih sudah berkunjung. Salam Indra".

Daihatsu Terios buat Off Road

Daihatsu Terios Mantap buat Tanjakan Terjal

 Sahabat Petualang – Perjalanan tim 7 Wonders Terios dimulai sesudah santap siang bersama bupati Lahat  H Saifudin Aswari Riva'i SE di hotel Grand Zuri, satu-satunya hotel berbintang yang akan segera diresmikan kami segera bergerak menuju persinggahan berikutnya di kota Pagaralam.
Jarum jam menunjukkan pukul 12.40 WIB saat tim 7 Wonders keluar dari halaman hotel Grand Zuri. Jalanan menuju kota Pagaralam agak sedikit bergelombang.
Sekitar 20 menit keluar dari kota Lahat jalanan mulai berkelok-kelok. Memasuki perbatasan kota Pagaralam, kelokan jalanannya disertai dengan tanjakan terjal.
Untuk mengatasi handycap ini, shifter matik Terios pun berpindah-pindah. Ketika tanjakan lumayan terjal agar akselerasi tetap terjaga posisi shifter bergeser ke L. Begitu sudah agak landai bergeser lagi ke 2 , D-3 dan juga D. Walaupun penuh dengan penumpang dan barang bawaan, ternyata ketiga terios yang terdiri dari 2 tipe matik dan 1 manual berhasil mengatasi tantangan jalanan ini. Asyik!
 Letak pagaralam yang berada kurang lebih 1.000 m dpl di atas permukaan laut membuat udara lumayan sejuk. Di kanan kiri jalan selain teh dan kopi juga ada persawahan yang lumayan luas. Selain surganya kopi dan teh, karena kesuburan tanahnya pagaralam memang sebagai salah satu lumbung padi di Sumatera Selatan.

Tak terasa, kami sudah sampai di persimpangan jalan menuju kota PagarAlam, tapi kami putuskan untuk segera menuju lokasi penginapan di kaki gunung Dempo. Agak kaget juga karena tiba-tiba di jalan disetop beberapa anak kecil. Anak itu bilang,” satu mobil Rp 10 ribu Bang.” Wah…. Ternyata ada preman juga
Anak-anak kecil ini sepertinya ada yang mengorgansir. Karena di dekat portal ala kadarnya ada beberapa orang dewasa yang duduk-duduk mengawasi. Ketika kami minta karcis tanda masuk dengan yakin anak kecil itu menunjukan segepok karcis yang ada tulisan Pemerintah Kota Pagaralam Retribusi Kawasan Wisata dan Olah Raga. Karcis itu tertera angka Rp 1.500. Hal yang bikin kami jengkel adalah uang Rp 30 ribu hanya diganti 5 lembar karcis yang total nilainya cuma Rp 7.500. 
Kami teringat kejadian yang sama ketika memasuki kawasan Wisata Danau Ranau – Liwa. Satu mobil dikenai Rp 20.000. Tapi bukti tanda masuk yang diberikan hanya 2 lembar karcis mobil senilai total Rp 10.000 dan juga 3 lembar karcis untuk pengunjung senilai total Rp 6.000. Jadi masih ada kelebihan uang Rp 60.000 – Rp 16.000 = Rp 44.000. 
Uang-uang tersebut menguap tak jelas kemana. Sungguh menyedihkan korupsi sudah sedemikian merasuknya di negeri ini. Kalau begini bagaimana dunia pariwisata Sumatera bisa maju? Menjengkelkan!!!
Usai check in di Villa dan Hotel Gunung Gare, karena hari masih sore (sekitar pukul 15.00 WIB), kami putuskan menikmati keindahan alam Pagaralam sembari berkeliling untuk mecari perkebunan kopi dan juga tempat pengolahannya. Karena menurut berbagai informasi yang diperoleh Pagaralam adalah daerah penghasil kopi terbesar di Sumatera. 
Untuk menemukan kebun kopi di dekat lokasi menginap ternyata tidak sulit. Tapi untuk menemui tempat pengolahan biji kopi, baru bisa di dapatkan di salah satu toko souvenir khas Pagaralam di pusat kota. Sayang karena mesin gilingnya sedang rusak terpaksa proses penggilingan kopi dihentikan.
Ok, masih ada hari besok sebelum tim bergerak menuju kota Empat Lawang. Kota penghasil kopi berikutnya Malam hari di Pagaralam kami tutup dengan makan malam bersama dengan menu ikan bakar dan ikan goreng. Tentu saja sembari menikmati seduhan kopi Pagaralam yang nikmat. Oh, ya perikanan di Pagaralam juga lumayan maju karena banyak kolam ikan yang dibuat masyarakat. Air yang bagus jadi salah satu modalnya.
 
Harga Mobil DAIHATSU Baru Surabaya
Info Seputar Mobil Daihatsu Jawa Timur
Website: http://harga-daihatsu.blogspot.com